JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menilai kinerja seluruh kabinet dengan rata-rata nilai 8 dalam rapat paripurna setahun pemerintahan di Istana Negara, Senin (20/10/2025) malam.
“Sidang kabinet pertama sudah selesai. Presiden memberi nilai 8 dan meminta kabinet melanjutkan kerja di tahun kedua,” kata Dadan.
Dadan menegaskan penilaian itu mencakup seluruh kementerian dan lembaga, termasuk BGN yang menangani program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Itu untuk semua lembaga. Saya belum tahu nilai khusus untuk BGN, tapi kami ikut dalam penilaian umum,” ujarnya.
Dalam rapat itu, BGN memaparkan capaian program MBG yang telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Dadan menargetkan angka 40 juta penerima tercapai pada akhir Oktober.
“Saya berjanji kepada Presiden untuk mencapai 40 juta penerima di ulang tahun pertama pemerintahannya. Sekarang sudah 36,7 juta, dan kami kejar target itu sampai akhir bulan,” ucap Dadan.
Ia menuturkan tim MBG menambah 150 hingga 200 dapur MBG (SPPG) baru setiap hari. Setiap dapur melayani 450 hingga 600 penerima.
Menurut Dadan, pertumbuhan itu menunjukkan semangat tinggi dari pemerintah daerah dan masyarakat.
Dadan menekankan bahwa BGN kini fokus meningkatkan kualitas dan keamanan pangan.
“Kami melengkapi semua SPPG dengan rapid test bahan baku dan alat sterilisasi food tray yang bisa mengeringkan dalam tiga menit pada suhu 120 derajat,” jelasnya.
Ia juga mewajibkan setiap dapur MBG menggunakan air bersertifikat.
“Air yang kami pakai harus galonan atau isi ulang bersertifikat. Kami menjaga agar kualitas air tetap aman karena tidak semua daerah memiliki air layak konsumsi,” katanya.
Dadan menegaskan BGN hanya mengawasi dan mengatur tata kelola program, sedangkan instansi pelaksana yang menyalurkan bantuan.
Pemerintah menyiapkan Rp51,2 triliun, atau 75 persen dari total anggaran BGN, untuk program Makan Bergizi Gratis tahun ini.(aka)