Ekonom Sebut Utang Kereta Cepat Rp118 Triliun Jadi “Bom Waktu” Fiskal Negara

- Penulis

Senin, 13 Oktober 2025 - 12:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ekonom Sebut Utang Kereta Cepat Rp118 Triliun Jadi “Bom Waktu” Fiskal Negara (Dok : BBCnews Indonesia)

Ekonom Sebut Utang Kereta Cepat Rp118 Triliun Jadi “Bom Waktu” Fiskal Negara (Dok : BBCnews Indonesia)

JAKARTA — Pengamat ekonomi menilai utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) yang mencapai Rp118 triliun berpotensi menjadi “bom waktu” bagi keuangan negara. Para ekonom menilai langkah paling realistis untuk mencegah krisis adalah restrukturisasi pinjaman kepada China Development Bank (CDB).

Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, mengajukan dua opsi kepada pemerintah untuk menyelesaikan utang tersebut. Pertama, pemerintah menambah penyertaan modal ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pemimpin konsorsium. Kedua, pemerintah mengambil alih infrastruktur proyek dan membiarkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) fokus sebagai operator.

“Kami menawarkan dua skema. Pemerintah bisa menambah modal agar perusahaan mandiri secara operasional, atau infrastruktur diserahkan menjadi milik negara,” ujar Dony di Jakarta Convention Center.

Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak usulan itu. Ia menegaskan Danantara sebagai pengelola investasi BUMN harus menanggung utangnya sendiri tanpa melibatkan APBN.

“Kalau semua proyek bermasalah diserahkan ke pemerintah, apa gunanya pemisahan antara swasta dan pemerintah?” ucap Purbaya di Bogor.

Purbaya mengingatkan Danantara menerima dividen hingga Rp80 triliun per tahun, cukup untuk menutup beban utang KCIC.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto, menambahkan utang proyek kereta cepat bersifat business to business (B2B) sehingga tidak membebani APBN.

Baca Juga :  Gaza Memanas: Hamas Serahkan Jenazah Sandera, Trump Ancam Izinkan Israel Kembali Berperang

Kerugian Membengkak, Pendapatan Tak Seimbang

Proyek KCJB yang beroperasi sejak Oktober 2023 menelan investasi US$7,27 miliar atau sekitar Rp118 triliun, termasuk pembengkakan biaya US$1,2 miliar. Sekitar 75 persen pendanaan berasal dari pinjaman CDB.

Konsorsium KCIC terdiri dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang memegang 60 persen saham, dan China Railway 40 persen. PSBI beranggotakan KAI, WIKA, Jasa Marga, dan PTPN VIII.
Hingga semester I-2025, PSBI mencatat kerugian Rp1,63 triliun, sementara beban rugi bersih ke KAI mencapai Rp951,5 miliar.

Data Political Economy and Policy Studies (PEPS) menunjukkan bunga pinjaman KCJB mencapai 2%–3,4% per tahun atau hampir Rp2 triliun. Sementara itu, penjualan tiket sepanjang 2024 hanya 6,06 juta lembar dengan pendapatan kotor sekitar Rp1,5 triliun.

“Uang dividen Danantara tidak cukup menutup bunga utang. Kalau semua dialihkan untuk membayar kereta cepat, proyek lain akan macet,” kata Anthony Budiawan, Direktur PEPS.

Baca Juga :  Prabowo Wajibkan Menteri Hingga Pejabat Negara Pakai Maung Sebagai Kenderaan Dinas

Anthony menilai langkah Menkeu Purbaya tepat karena APBN tak boleh menanggung utang swasta. Apalagi beban fiskal terus meningkat — pembayaran bunga utang negara pada 2026 diperkirakan mencapai Rp599,4 triliun, naik 8,6 persen dari tahun sebelumnya.

Restrukturisasi Jadi Solusi Realistis

Anthony menyarankan KAI dan Danantara menegosiasikan restrukturisasi pinjaman dengan CDB agar bunga turun ke level lebih ringan, mendekati tawaran Jepang 0,1% per tahun.

“Kalau tidak bisa, proyek ini berisiko gagal bayar dan bisa diambil alih China sepenuhnya,” ujarnya.

Menteri Investasi Rosan Roeslani memastikan pemerintah sudah membuka negosiasi dengan pihak China untuk menyusun ulang skema pembiayaan KCIC agar lebih berkelanjutan. Ia menyebut hasil negosiasi itu bisa memengaruhi rencana pembangunan kereta cepat Jakarta–Surabaya.

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron mendukung langkah restrukturisasi selama perhitungannya rasional. Menurutnya, efisiensi operasional dan perluasan rute menjadi kunci agar proyek KCIC lebih produktif.

“Kalau rute diperpanjang ke Surabaya, penumpang bertambah dan pendapatan meningkat,” kata Herman (saka)

Berita Terkait

Prabowo Gerak Cepat ke Lokasi Bencana: “Setiap Jam Sangat Berarti!”
Mentan Amran Bongkar Pungli Alsintan,Staf Ngaku Dirjen Dipecat
Prabowo Instruksikan Respons Kilat Pengiriman Bantuan Untuk Aceh–Sumut–Sumbar
ASN Tak Kunjung Pindah ke IKN, Menpan RB Ungkap Alasan Utama
Mentan Amran Gerebek 40 Ton Beras Ilegal di Batam, Pelaku Panik Saat Kapal Disergap!
Tak Disangka, 3 Direksi ASDP Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo,Ini Sebabnya
Prabowo Gelar Rapat Khusus Penertiban Hutan dan Tambang di Hambalang
Beras Ilegal 250 Ton Terungkap di Sabang, Mentan Amran: Ini Sudah Direncanakan
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 07:57 WIB

Prabowo Gerak Cepat ke Lokasi Bencana: “Setiap Jam Sangat Berarti!”

Jumat, 28 November 2025 - 17:03 WIB

Mentan Amran Bongkar Pungli Alsintan,Staf Ngaku Dirjen Dipecat

Jumat, 28 November 2025 - 14:12 WIB

Prabowo Instruksikan Respons Kilat Pengiriman Bantuan Untuk Aceh–Sumut–Sumbar

Kamis, 27 November 2025 - 06:00 WIB

ASN Tak Kunjung Pindah ke IKN, Menpan RB Ungkap Alasan Utama

Rabu, 26 November 2025 - 16:00 WIB

Mentan Amran Gerebek 40 Ton Beras Ilegal di Batam, Pelaku Panik Saat Kapal Disergap!

Berita Terbaru

Walpaper Mobile Legends

Tech & Games

Masih Fresh! Kode Redeem MLBB Terbaru 6 Desember 2025 Siap Diklaim

Sabtu, 6 Des 2025 - 06:40 WIB

Ir Muhammad Arief Dilantik Menjadi Sekda Sarolangun

Daerah

Ir Muhammad Arief Resmi Menjabat Sekda Sarolangun

Jumat, 5 Des 2025 - 14:33 WIB

Walpaper Mobile Legends (ML)

Tech & Games

Segera Aktifkan! Kode Redeem ML 5 Desember 2025 Bawa Banyak Hadiah

Jumat, 5 Des 2025 - 05:58 WIB