JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto langsung turun tangan menghadapi persoalan utang jumbo proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) atau Whoosh. Dalam rapat terbatas di Istana Negara, Rabu (29/10/2025), Prabowo memerintahkan para menterinya mencari solusi konkret agar proyek strategis itu tidak membebani keuangan negara.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, Prabowo menunjuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dan CEO Danantara Rosan Roeslani untuk menghitung ulang seluruh detail pembiayaan proyek KCIC.
“Presiden ingin tim ekonomi bekerja cepat dan menyajikan opsi terbaik,” ujar Prasetyo di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Pemerintah Bahas Skema Perpanjangan Pinjaman
Prasetyo menuturkan, pemerintah menyiapkan beberapa opsi penyelesaian utang, termasuk memperpanjang masa pinjaman agar arus pembayaran lebih terkendali. Tim ekonomi kini tengah menelaah skema terbaik tanpa menambah tekanan fiskal terhadap APBN.
Menurutnya, Prabowo ingin memastikan proyek strategis nasional seperti Whoosh tetap berjalan efisien sambil menjaga stabilitas keuangan negara.
Evaluasi Transportasi Publik Nasional
Selain proyek KCIC, pemerintah juga mengevaluasi sektor transportasi publik lain untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan. Prasetyo menegaskan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam memperbaiki sistem transportasi nasional.
“Pemerintah membutuhkan kolaborasi semua pihak agar transportasi publik berkembang dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Prasetyo.
Dengan langkah cepat ini, Prabowo menegaskan komitmennya menjaga keberlanjutan proyek besar tanpa menambah beban fiskal jangka panjang.(aka)









