Rosan ‘Ngerem’ Luhut: Utang Whoosh Belum Bisa Diteken Presiden

- Penulis

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani merespons klaim Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan perihal Keppres untuk menyelesaikan utang kereta cepat Whoosh. (Dok : ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Foto : Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani merespons klaim Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan perihal Keppres untuk menyelesaikan utang kereta cepat Whoosh. (Dok : ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memastikan pemerintah belum menetapkan skema final untuk melunasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) kepada Pemerintah China. Ia menyebut timnya masih menyusun berbagai opsi agar penyelesaian utang tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.

“Kita ingin solusi yang menyeluruh dan tuntas, bukan langkah sementara yang justru memunculkan persoalan baru,” kata Rosan di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Jumat (17/10).

Rosan menyiapkan hasil kajian tersebut untuk dipresentasikan kepada sejumlah menteri, termasuk Menhub Dudy Purwagandhi dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Ia juga membangun komunikasi langsung dengan otoritas China melalui National Development and Reform Commission (NDRC) untuk memastikan proses pelunasan berjalan sesuai kesepakatan kedua negara.

Baca Juga :  Ini Besaran Tarif Listrik PLN Bulan Oktober - Desember 2025

“Penyelesaiannya tidak hanya soal hitung-hitungan keuangan, tapi juga menyangkut hubungan antarnegara. Kami ingin dampaknya positif untuk KAI dan seluruh layanan transportasi nasional,” ujar Rosan.

Rosan, yang juga menjabat CEO Danantara, belum mau membuka detail opsi pembayaran yang sedang disiapkan. Ia menargetkan hasil kajian bisa selesai sebelum akhir 2025.

Di sisi lain, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut penyelesaian utang Whoosh tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) pembentukan tim perunding dengan China Development Bank (CDB). Luhut mengatakan penundaan Keppres terjadi akibat pergantian kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga :  Wabup H A Khafidh Ikuti Rakornas TPAKD 2025

“Saya sudah minta Pak Rosan segera bentuk tim dan siapkan Keppres-nya. Dia bilang akan bicara dengan Presiden,” ujar Luhut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran di Jakarta, Kamis (16/10).

Luhut menegaskan pemerintah tidak akan menggunakan dana APBN untuk membayar utang proyek tersebut. “Whoosh tinggal restrukturisasi saja, tidak ada yang pakai APBN,” tegasnya.

Berita Terkait

Ini Besaran Tarif Listrik PLN Bulan Oktober – Desember 2025
KAI Hadapi Tekanan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, Pemerintah Tegaskan Tak Tanggung Beban
Wabup H A Khafidh Ikuti Rakornas TPAKD 2025
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:00 WIB

Ini Besaran Tarif Listrik PLN Bulan Oktober – Desember 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Rosan ‘Ngerem’ Luhut: Utang Whoosh Belum Bisa Diteken Presiden

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:00 WIB

KAI Hadapi Tekanan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, Pemerintah Tegaskan Tak Tanggung Beban

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Wabup H A Khafidh Ikuti Rakornas TPAKD 2025

Berita Terbaru