SUNGAI PENUH — Masyarakat adat Enam Luhah di Kota Sungai Penuh mulai mempersiapkan diri menyambut Kenduri SKO 2026, pesta adat terbesar yang terakhir kali berlangsung pada 2007.
Warga di berbagai dusun dan luhah bergotong royong membersihkan lingkungan, memperbaiki balai adat, dan menyiapkan perlengkapan upacara adat untuk pelaksanaan tahun depan.
Ketua Lembaga Adat Enam Luhah Sungai Penuh, Dpt. Maifendri, S.PKP, gelar Depati Santiodo Tuo Tiang Agama, menegaskan bahwa Kenduri SKO 2026 menjadi momentum penting bagi masyarakat adat untuk menghidupkan kembali tradisi leluhur.
“Kenduri SKO 2026 merupakan kenduri adat terbesar karena terakhir kali berlangsung 19 tahun lalu. Ini saat yang tepat untuk mengangkat kembali tradisi adat Sungai Penuh yang menjadi bagian dari kehidupan para leluhur,” ujar Maifendri, Sabtu (11/10/2025).
Maifendri menjelaskan, Kenduri SKO tidak sekadar menjadi ritual adat, tetapi juga wadah untuk mempererat hubungan antar-pemangku adat, ninik mamak, dan generasi muda.
“Kegiatan ini mempersatukan seluruh unsur adat sekaligus menjadi media untuk membimbing dan mengayomi anak kemenakan agar mampu menghadapi tantangan zaman tanpa melupakan tradisi turun-temurun,” katanya.
Ia menekankan bahwa makna Kenduri SKO terletak pada semangat kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, dan pelestarian nilai-nilai adat yang membentuk jati diri masyarakat Sungai Penuh. Maifendri mengajak seluruh luhah dan warga untuk berpartisipasi aktif demi menyukseskan acara tahun depan.
Warga juga mulai menggelar berbagai kegiatan pendukung, seperti latihan tari tradisional (tari iyo-iyo), pencak silat, persiapan pakaian adat, hingga pengangkatan calon pemangku adat yang akan berlangsung pada puncak Kenduri SKO 2026.
Antusiasme masyarakat terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda yang ingin kembali mengenal akar budayanya. Dengan semangat gotong royong, masyarakat Sungai Penuh bertekad menjadikan Kenduri SKO 2026 sebagai simbol kebangkitan adat dan budaya, serta pengingat bahwa nilai-nilai leluhur tetap hidup di tengah kemajuan zaman.
Penulis : Saka
Editor : Redaksi









