JAMBI -Banyak orang langsung merasa kantuk setelah makan, terutama pada siang hari. Kondisi ini memang umum, namun rasa kantuk yang muncul berulang sering mengganggu produktivitas dan fokus. Para ahli kesehatan menjelaskan bahwa beberapa faktor memicu fenomena tersebut.
Tubuh meningkatkan produksi hormon serotonin dan melatonin ketika mengolah makanan. Dua hormon ini memberi efek menenangkan dan membuat tubuh mudah mengantuk. Aliran darah juga langsung mengarah ke sistem pencernaan setelah makan. Akibatnya, otak menerima oksigen lebih sedikit sehingga tubuh cepat menguap dan kehilangan energi.
Kebiasaan kurang tidur semakin memperburuk kondisi ini. Orang yang kurang istirahat biasanya cepat lapar dan makan lebih banyak, sehingga kantuk muncul lebih kuat. Minim gerak juga memicu tubuh cepat lelah. Tanpa aktivitas fisik rutin, daya tahan dan energi tubuh menurun sehingga rasa kantuk datang lebih sering.
Beberapa gangguan kesehatan turut memicu kantuk berlebih, seperti diabetes, anemia, hipotiroid, intoleransi makanan, hingga sleep apnea. Jika rasa kantuk muncul terus dan mengganggu aktivitas, pemeriksaan medis menjadi langkah penting.
Jenis makanan tertentu juga membuat tubuh cepat mengantuk. Pisang mengandung magnesium dan kalium yang membuat otot rileks. Buah ceri membawa melatonin alami yang memicu rasa kantuk. Makanan tinggi protein seperti ikan, telur, dan kedelai mengandung triptofan yang meningkatkan serotonin. Teh chamomile dan lavender memberi efek relaksasi yang kuat. Minuman energi memberi dorongan cepat namun melemahkan tubuh setelahnya. Alkohol juga membuat tubuh rileks di awal tetapi merusak kualitas tidur.
Kangkung sering dianggap membuat kantuk karena kandungan mineralnya memberi efek tenang pada tubuh.
Rasa kantuk setelah makan sebenarnya wajar. Namun, jika keluhan ini muncul berulang, Anda bisa memperbaiki pola makan, meningkatkan waktu tidur, dan rutin berolahraga. Bila kondisi tidak membaik, konsultasi dengan dokter menjadi pilihan paling tepat.(tim)









