Gedung Putih Serang Komite Nobel Usai Trump Gagal Raih Nobel Perdamaian 2025

- Penulis

Senin, 13 Oktober 2025 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Donal Trump (Sumber Foto : Getty Image)

Presiden Donal Trump (Sumber Foto : Getty Image)

ASHINGTON — Pemerintah Amerika Serikat meluapkan kekecewaan setelah Presiden Donald Trump gagal meraih Nobel Perdamaian 2025. Gedung Putih menuding Komite Nobel Norwegia mempolitisasi penghargaan bergengsi itu dan mengabaikan kontribusi nyata Trump terhadap perdamaian dunia.

Juru bicara Gedung Putih Steven Cheung menilai keputusan itu mencerminkan bias politik yang kuat. “Komite Nobel lebih berpihak pada agenda politik ketimbang perdamaian sejati. Presiden Trump terus menegosiasikan kesepakatan damai, mengakhiri perang, dan menyelamatkan banyak nyawa,” tulis Cheung di platform X, Jumat (10/10/2025).

Cheung menyebut Trump memiliki tekad dan empati besar yang mampu “menggerakkan gunung.” Namun, hingga kini Trump belum menanggapi kekalahannya secara langsung.

Baca Juga :  The Trump Administration's Legacy in World Politics: An Assessment

Komite Nobel Norwegia memilih Maria Corina Machado, tokoh oposisi Venezuela, sebagai penerima Nobel Perdamaian 2025. Komite memuji keberanian Machado memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat Venezuela dan mendorong transisi damai menuju pemerintahan demokratis.

Machado menghadapi tekanan keras dari rezim Nicolas Maduro. Pemerintah mendiskualifikasinya dari pencalonan presiden dan menindak gerakan oposisi secara brutal. Sejak awal tahun, Machado bersembunyi untuk menghindari penangkapan. Situasi Venezuela memanas setelah Dewan Pemilihan Nasional yang dikuasai loyalis Maduro mengumumkan kemenangan sang petahana dalam pemilu sarat kecurangan. Aksi protes besar pun meletus dan menewaskan lebih dari 20 orang akibat kekerasan aparat.

Baca Juga :  The Latest News in R&B Music: A Look at Super Bowl Performances, New Albums, Rising Stars, and Tribute to Aaliyah

Krisis politik itu memicu putusnya hubungan diplomatik antara Venezuela dan beberapa negara, termasuk Argentina. Parlemen Eropa kemudian menetapkan Edmundo Gonzalez, pengganti Machado, sebagai pemenang sah pemilihan presiden 2024.

Sebelum pengumuman Nobel, banyak analis menilai Trump berpeluang besar menang setelah ia berhasil memediasi gencatan senjata di Gaza. Namun Komite Nobel tetap menilai kandidat berdasarkan konsistensi, ketahanan perdamaian, dan kontribusi nyata terhadap persaudaraan antarbangsa.

Upacara penyerahan Nobel Perdamaian berlangsung pada 10 Desember 2025, bertepatan dengan hari wafat Alfred Nobel, penemu dinamit dan pendiri penghargaan bergengsi tersebut.(saka)

Berita Terkait

Gaza Memanas: Hamas Serahkan Jenazah Sandera, Trump Ancam Izinkan Israel Kembali Berperang
Anwar Ibrahim Ungkap Alasan Malaysia Tak Hadir di KTT Perdamaian Gaza
Trump Ancam Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Rusia Ogah Damai
Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup
The Latest News in R&B Music: A Look at Super Bowl Performances, New Albums, Rising Stars, and Tribute to Aaliyah
Barack Obama: A Legacy of Progress and Change
The Trump Administration’s Legacy in World Politics: An Assessment
China’s Growing Influence in International Politics: Implications for the World Order
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Gaza Memanas: Hamas Serahkan Jenazah Sandera, Trump Ancam Izinkan Israel Kembali Berperang

Rabu, 15 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Anwar Ibrahim Ungkap Alasan Malaysia Tak Hadir di KTT Perdamaian Gaza

Rabu, 15 Oktober 2025 - 05:38 WIB

Trump Ancam Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Rusia Ogah Damai

Senin, 13 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Gedung Putih Serang Komite Nobel Usai Trump Gagal Raih Nobel Perdamaian 2025

Kamis, 30 Maret 2023 - 20:15 WIB

Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup

Berita Terbaru

Foto : Ilustrasi Kota Kuala Lumpur Dari Salah Satu Kamar Hotel (Dok : Agoda)

Syatcation

15 Hotel Murah di Malaysia, Mulai Rp200 Ribuan per Malam

Kamis, 16 Okt 2025 - 18:00 WIB