JAKARTA – Obesitas kini mengancam kesehatan masyarakat modern. Kelebihan berat badan tak hanya mengubah penampilan, tetapi juga memicu penyakit kronis seperti jantung, stroke, diabetes tipe 2, kanker, osteoarthritis, sleep apnea, dan gangguan hati berlemak.
Spesialis penyakit dalam dan endokrinologi sekaligus Board of Wellness Halofit, dr. Waluyo Dwi Cahyono, menjelaskan bahwa obesitas muncul ketika tubuh menimbun lemak berlebih yang mengganggu fungsi organ dan memperburuk kondisi kesehatan.
“Obesitas bukan sekadar urusan penampilan. Masalah ini berhubungan langsung dengan risiko jantung, tekanan darah tinggi, dan kadar gula,” ujar dr. Waluyo dalam acara From Prevention to Treatment: Digital Health & Medical Innovation for Weight Management Halofit di Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
Ia menegaskan, seseorang tergolong obesitas jika memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas 25 dan lingkar pinggang lebih dari 94 cm untuk pria atau 88 cm untuk wanita.
dr. Waluyo mendorong masyarakat untuk mengubah pola makan dan gaya hidup agar bisa menurunkan berat badan secara sehat. Ia menyarankan mengurangi makanan tinggi gula dan lemak serta memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian utuh.
“Makanan olahan seperti roti dan biskuit manis sebaiknya diganti dengan bahan alami yang kaya serat agar kenyang lebih lama,” katanya.
Ia menambahkan, kedisiplinan dan komitmen menjadi kunci utama dalam mengatasi obesitas. “Tidak ada jalan pintas. Siapa pun bisa menurunkan berat badan dengan gaya hidup sehat dan konsisten,” tutupnya.(aka)