Putin Murka! Trump Jatuhkan Sanksi Baru, Rusia Anggap AS Sudah Nyatakan Perang

- Penulis

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok : Istimewa)

Foto : Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok : Istimewa)

MOSKOWKetegangan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Kremlin bereaksi keras setelah Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap dua raksasa minyak Rusia, Rosneft dan Lukoil.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia sekaligus mantan Presiden, Dmitry Medvedev, menuding Washington telah memilih jalan perang. Dalam unggahan di Telegram, Medvedev menegaskan bahwa AS bukan lagi mitra, melainkan musuh langsung Rusia.

“AS telah menunjukkan wajah aslinya. Mereka bukan pembawa perdamaian, tapi pihak yang benar-benar memilih jalan perang dengan Rusia,” tegas Medvedev.

“Trump berpihak pada Eropa yang gila,” tambahnya dengan nada tajam.

Baca Juga :  The Trump Administration's Legacy in World Politics: An Assessment

Langkah sanksi itu diumumkan Gedung Putih sehari sebelumnya. Trump menegaskan sanksi baru tersebut bertujuan menekan Moskow agar kembali ke meja perundingan. Namun, keputusan itu justru membuat hubungan kedua negara semakin tegang.

Trump bahkan membatalkan rencana pertemuan tatap muka dengan Presiden Vladimir Putin di Hungaria, dengan alasan “tidak ingin mengadakan pertemuan yang sia-sia.”

Tak hanya AS, Uni Eropa juga ikut menambah tekanan dengan mengumumkan paket sanksi ke-19 yang menargetkan sektor energi, lembaga keuangan, serta armada tanker minyak Rusia yang selama ini menghindari blokade ekonomi global.

Baca Juga :  Gedung Putih Serang Komite Nobel Usai Trump Gagal Raih Nobel Perdamaian 2025

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut langkah AS dengan penuh dukungan. Menurutnya, sanksi tersebut bisa menekan Moskow agar benar-benar berkomitmen pada perdamaian.

“Sanksi ini langkah adil yang akan memaksa Rusia menghormati proses perdamaian,” kata Zelensky.

Namun dari Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut langkah Amerika Serikat dan sekutunya “kontraproduktif” serta berpotensi memperburuk stabilitas global.

Ketegangan baru ini memperkuat sinyal bahwa hubungan Rusia-AS kembali memasuki fase berbahaya — bukan hanya perang diplomasi, tapi juga perang energi.(aka)

Berita Terkait

Sanae Takaichi Jadi PM Jepang Perempuan Pertama, Bentuk Koalisi Baru
Pesawat Kargo Emirates SkyCargo Terjun ke Laut, Dua Petugas Bandara Hongkong Tewas
Gaza Memanas: Hamas Serahkan Jenazah Sandera, Trump Ancam Izinkan Israel Kembali Berperang
Anwar Ibrahim Ungkap Alasan Malaysia Tak Hadir di KTT Perdamaian Gaza
Trump Ancam Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Rusia Ogah Damai
Gedung Putih Serang Komite Nobel Usai Trump Gagal Raih Nobel Perdamaian 2025
Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup
The Latest News in R&B Music: A Look at Super Bowl Performances, New Albums, Rising Stars, and Tribute to Aaliyah
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:00 WIB

Putin Murka! Trump Jatuhkan Sanksi Baru, Rusia Anggap AS Sudah Nyatakan Perang

Kamis, 23 Oktober 2025 - 02:00 WIB

Sanae Takaichi Jadi PM Jepang Perempuan Pertama, Bentuk Koalisi Baru

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Pesawat Kargo Emirates SkyCargo Terjun ke Laut, Dua Petugas Bandara Hongkong Tewas

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Gaza Memanas: Hamas Serahkan Jenazah Sandera, Trump Ancam Izinkan Israel Kembali Berperang

Rabu, 15 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Anwar Ibrahim Ungkap Alasan Malaysia Tak Hadir di KTT Perdamaian Gaza

Berita Terbaru